Thursday, July 14, 2005

Food Stylist

Hari ini gue ada shooting iklan baru buat product yang gue pegang. Berhubung gue pegang food brand, shootingnya pasti ngga jauh jauh dari makanan. Selama 2 tahun gue berkecimpung di dunia permakanan, ternyata shoot makanan tuh susahhhh bangettt, ngga segampang gue kira. Salah satu faktor yang penting itu ternyata adalah food stylist - yaitu orang yang bertanggung jawab membuat dan style the food supaya looks appetizing in the camera. Dulu gue pikir food stylist itu cuman masak, nyiapin garnish and pernak pernik nya then shoot and finish deh. Ternyata ngga se simple itu. Dan ternyata ngga banyak yang bisa gue categorikan sebagai the real food stylist di Indonesia ini. Sadly, but its true. Dari sekian banyak foodstylish local yang pernah kerja bareng sama gue, belum ada yang bisa gue categorikan bagus dan bisa gue handalkan kalau present dengan client. Atau mungkin ada cuman gue ngga tahu kali yah. Untuk major project, gue harus selalu pakai foodstylist dari luar, creative gue aja ngga percaya, apalagi harus ngeyakinin client. Ada satu foodstylist dari Singapore yang selalu kita pakai, dan dia ini muahaaaaalll banget. Mahalnya bisa saingan ama honor DOP nya deh :). Dia ini adalah mantan AE, yang kebetulan client nya kebanyakan food brand. Karena keseringan shooting dan know exactly the big opportunity for being foodstylist, akhirnya dia banting setir dan jadi one of the best food stylist in Asia.

Di Indonesia, ngga banyak yang tahu betapa menjajikannya jadi Food Stylist itu. profesi ini benar benar dihargai ama uang dan juga kesempatan buat travelling and shooting atau foto banyak iklan dengan directors dan photographers dari mana mana.

Sekarang yang gue lihat, para foodstylist Indonesia merasa this is just a job. First, yang banyak banyak gue temukan adalah food stylist bukan chef, bukan hanya harus bisa masak dan ngehias makanannya. Mereka harus tahu trick trick camera, harus tahu lay out/storyboard and harus catch up the latest trend di food industry. Means emang kudu invest untuk nambah ilmu dan juga perabotannya. Second, kendala bahasa deh kayanya, suka ngga suka bahasa Inggris emang kudu jago, supaya komunikasi lebih gampang karena kan crew dan client kan bisa dari negeri mana aja. Third, cepat puas. Four, kebanyakan ngejar setoran, kapan waktunya buat nambah ilmu ??

Gue sangat suka dengan Artli, salah satu photographer terbaik untuk food di Jakarta. Karena dia selalu membagi ilmunya buat para foodstylist yang kerja bareng dengan dia, ngga pelit and membuat orang juga maju.

Hope in few years, there will be a real foodstylist in Jakarta. Kalau ngga ada juga, kali gue banting setir aja yah jadi foodstylist hehehehehe

2 comments:

aiu said...

salam kenal mba, aku juga lagi tertarik bout food stylist...bisa tau langkah2 buat mnuju kesana?thx

sit_2us said...

apa ada sekolah khususnya?pas bgt dgn ak yg doyan maem dan traveling..